puisi panjang untuk pelangi
suatu waktu di subuh yang perawan
kufikirkan dirimu, dan cintaku.
kufikirkan sahabatku.
betapa makna........
tusuk saja punggungku, biar sepi mengaduh.
tusuk saja dadaku biar ramai bergemuruh.
dan aku tak perlu lagi diam seribu bahasamu.
atau gulungan senyum yang terus ganggu tidurku.
patahkan saja rantingnya, agar terbagi dua.
aku tak ingin lagi dunia.
datangi diriku...sapa, caci dan tamparlah.
ajari aku tentang cinta yang kau maksud.
banting saja kristalnya, biar seperti permata.
aku tak perlu lagi dunia.
ajak sahabatku...sapa, hajar dan ikat diriku.
ajari aku tentang setia.
penggal saja kepalaku, agar kau percaya kalau aku manusia.
aku tak lagi butuh dunia.
ajak semuanya...ramai-ramai meneliti,
tentang apa arti cinta, tentang diam yang kau punya.
potong saja tanganku, agar tak lagi memberimu.
aku tak mau lagi dunia.
buktikan semua, tentang kasih, tentang damai tentang cinta.
ayo....tantang aku dengan berani..!
liat cinta-cinta itu, terus tumbuh keluar dari kepalaku.
tak bisa diam, tak bisa tenang.
ayo kemarilah bersama semua.
bunuh dirku...cabik-cabik badanku, potong semuanya.
tak mengapa, mungkin kelak kau temukan cinta di antara arteriku.
yang mengalir bersama darah yang menuliskan namamu...............
kufikirkan dirimu, dan cintaku.
kufikirkan sahabatku.
betapa makna........
tusuk saja punggungku, biar sepi mengaduh.
tusuk saja dadaku biar ramai bergemuruh.
dan aku tak perlu lagi diam seribu bahasamu.
atau gulungan senyum yang terus ganggu tidurku.
patahkan saja rantingnya, agar terbagi dua.
aku tak ingin lagi dunia.
datangi diriku...sapa, caci dan tamparlah.
ajari aku tentang cinta yang kau maksud.
banting saja kristalnya, biar seperti permata.
aku tak perlu lagi dunia.
ajak sahabatku...sapa, hajar dan ikat diriku.
ajari aku tentang setia.
penggal saja kepalaku, agar kau percaya kalau aku manusia.
aku tak lagi butuh dunia.
ajak semuanya...ramai-ramai meneliti,
tentang apa arti cinta, tentang diam yang kau punya.
potong saja tanganku, agar tak lagi memberimu.
aku tak mau lagi dunia.
buktikan semua, tentang kasih, tentang damai tentang cinta.
ayo....tantang aku dengan berani..!
liat cinta-cinta itu, terus tumbuh keluar dari kepalaku.
tak bisa diam, tak bisa tenang.
ayo kemarilah bersama semua.
bunuh dirku...cabik-cabik badanku, potong semuanya.
tak mengapa, mungkin kelak kau temukan cinta di antara arteriku.
yang mengalir bersama darah yang menuliskan namamu...............
0 Comments:
Post a Comment
<< Home