Thursday, August 31, 2006

untitled 1

diantara khutbah tadi sayang, kurapal namamu
walau sibuk menggamit hatimu, cukup aku yang biru.

masjid raya sunda kelapa
1-09-006

Friday, August 25, 2006

tabanan waktu malam

regu tembak mendekat
sepatunya berkilat
brasonya berkelibat
di lekang tabanan waktu malam.

datang pria kurus
telanjang dada
pecahpecah kaki tak terurus
menunggu giliran eksekusi.

ada senyap
di tabanan waktu malam
saat ratusan mati
ditelanjangi garuda nan sakti

Thursday, August 24, 2006

sebelum pagi sampai

pelanpelan saja sayang ku katakan rasa
biar sunyi tak ikut menguping manja
lalu rapatkan genggammu di atas telapakku
pejamkan mata dan mulailah dengar senandungku.

aku punya sebait lagu cinta yang kita suka
nanti kunyanyikan dalam hati pelan saja
jangan lepaskan genggammu walau hanya mimpi
karena dengan itu aku akan bercerita tentang hari.

selimut belum lagi dilipat sayang
dan beranda belum terbuka semua
saat mesra kita tercerai berai
tersandung mimpi di sebuah pagi.

semoga mimpi indah tidurmu hari ini

Wednesday, August 23, 2006

pemimpi bulan

kemarin azan meronta di lembayung senja
saat jingga bertelungkup kantuk
dan surya merah darah tenggelam vertikal
kuseka kencang rindu dari pelupuk mata.

malamnya Purnama luruh di separuh ceritacinta
kuratap di getahdetah damar hutan kota
bertanya pada hijau klorofilnya
apa dia punya chemistry yang sama.

lantas dibukalah sebuah lontar
berisi gurindam 4 berbilang
tentang cinta bulan dan hangat purnama
dan kita punya mimpi yang sama tentangnya.

rindu kamu

sulursulur itu membenalu hati
ada engkau ada engkau
dalam setiap byte degup jantungku
dan tak lekang ditelan benci merindu.

waktu meratap dalam nista-nista
tergores duka di ujung detiknya
di setiap asa yang tak bermakna
kala rindu dirimu datang menyapa.

dan ku terduduk sedekap di lubang
yang kita cipta sama-sama
menangisi rindu pada dirimu
yang tak juga lekang ditelan lalu mu.

Monday, August 14, 2006

ode untuk jurnalis

senja nanti
jingga memeluk landskap
lalu kau pulang
ole-ole berita lengkap.

diketik;
jingga memeluk landskap
dan koreksi redaktur
menjadi pelengkap.

dicetak;
ini oleole untuk dunia
lantas pulang
istirahatkan pena.

malam nanti
jingga lepas peluk landskap
beralih ke lengkung senyummu
mendekap dan lengkap.


selamat hari jadi tus, semoga mata hati setajam mata belati

gagal jantung

tanya
pada tajam kateter
bukan bisu
seoonggok kadafer.

lalu sayat melintang
di bilik serambi kanan
pompa pejalnya dinyalakan
dan berdegup cinta buatan.

belum gagal jantung
kan kawan ?

puisi hibernasi

apa cinta
juga berhibernasi
tidur panjang
sampai dingin hilang.

lantas bagaimana
jika cinta adalah dingin
apa juga butuh ku mengigil
saat rindu memanggil.

padamkan lenteranya
jika itu khayal belaka
bukankah aurora
tontonan yang mulia.

di sebuah kutub
saat cinta ingin mengetuk.

Wednesday, August 09, 2006

ode untuk iqbal

iqbal
bulan sedang hangat
terang benderang
berpendar memancar

saat ambulanmu
berhenti di teras rumahku
mengantarkan jenazah manismu
didekap setia ayahmu.

teruntuk muhammad iqbal,
3 hari umurnya, sepupu tercinta

Thursday, August 03, 2006

alarm subuh

aku basuh lidahku
aku basuh mataku
aku basuh jemariku
aku basuh hatiku
pada subuh aku berbasuh
sebelum sajadahku bermukim
di rumpun sepuluh.

bertingkah jenaka
cuaca subuh
pada mihrab-mihrab langit
gembira tiba waktunya
bagi hamba lantunkan
al-matsuratnya
atau hafalan terbata
diselingi
kantuk mata.

-alarm subuh adalah sebuah kolaborasi puisi dengan pakcik ahmad-

gombalan anjing

cinta bukan pledoi
pembelaan terdakwa
mengemis vonis
di meja hijaurupa.

cinta bukan recehan
dari starbuck ke emperan
di mejameja santapmakan
mengemis kembalian.

cinta bukan gombalan
keluar dari mulutbusukmu
keliang telingawanitamu
berlendir menjijikkan.

mulut busukmu
berkhotbah cinta
dan kau kangkangi
wanita tak berdaya.

gombalan;anjing....

Wednesday, August 02, 2006

sajaksingkatrinduku

memoar kesabaran
memoar kesabaran
di pucukpucuk perjuangan
tidak luluhlantakberserak
walau leherku tercekak
dan isi perutkuterkoyak.


sudutdunia

damai di sudutdunia
tak jua bertemu tempatnya
stasiunstasiun kenangan
dipancangkan
di vena dan arteri
suatu waktu terlepas
rubuh menimpaidentitas
dan kita amnesiasepenuhhati.


tanyasepi

neuron hamba
hilang tak bermakna
sekedup cinta
pada MU menghamba
dan kau kuliti
tubuh renta
dengan tanya
dan diam seribu kata
pada manusia.


kastel burunggreja

kastel burunggreja
sayapnya patah sebelah
meringkuk basah
diceruk rumah
tertambat cinta.

kadafer
kadafer di sebuah toples
aku yakini kaulah cinta
karena aku yang mengambilmu
dari jenazah beku tuanmu.

mengukur rindu
bulan setengah telanjang
setakik rindu merengek panjang

beri air mata, di labirinnya
lalu sedikit balur lukanya
dan ukur kembali rindunya
dengan meteran berupa vena.

percakapan darwis
bicara pandir pada purnama
kalau beristri cantikjelita
darwis tertawamanja
sambil berkata;
hisaplah pipa ananda
rasakan serbuk melayangnya
dan kita mabuk bersama
atas nama cinta yang durhaka.


*untuk rindu...mari berdansa lagi*