Saturday, September 30, 2006

malam ini saja

malam ini saja temani duduk sini
ngobrol herky atau piscine
malam ini saja aku janji
nanti jika rasi hilang pergi
kamu boleh kembali terbang dengan sayapmu
atau mesin ganda berturbinmu

malam ini saja temani duduk sini
biar hilang avtur dari tabung besi
propeler reda beputar dan bising ikut mati
malam ini saja....malam ini saja
temani duduk sini.

Tuesday, September 26, 2006

Vehicule De L'avant Blinde

VEHICULE DE L'AVANT BLINDE
saat rodaroda raksasa berjejal di jalanmu nona
apa juga sempat kau ambil foto empat mata
lalu bertengger di atas kanopi turret baja
12mm nona, langsam laras dihajar tentara.

VEHICULE DE L'AVANT BLINDE
belum dengar desingnya kan ?

VEHICULE DE L'AVANT BLINDE
kuselipkan tangkai bunga.

Monday, September 25, 2006

untitled

selembar kubuang
selembar kupegang
buku-buku jari
buku-buku bunyi
buku-buku nyeri
buku coretan
sebuah lembaran
pada hati pelangi
berhenti selepas didakwa
dan silet jadi hakimnya
diam
diam
diam
diam
sampai membusuk betisku
menggamit tulang keringku.

kabarmu gimana ? masi sibuk ? pulang malam terus ? jawab lewat doa ya. aku diam kan, eh nanti jika waktu habis, kirim surat ya. telegram via kawat, lewat tuts hanpon sejuta umat, cuma 4 ratus perak kan ? maap ya aku banyak tanya, kamu kok banyak diemnya ? bumi itu apa to ? laut itu datar ya ? cinta itu bergelombang kan ? banyak tanya ya ? sudah ya ? mati dulu sementara.

pendaki tumbang

nda suka wortel ya miss ?
sergap lelaki beku dalam tiras kelabu
pijakan di lereng merbabu
saat metana penuhi ruang pnemonia
mati
biru
pucat membisu.

dan jawab wanita itu dalam hening dan biru, di sebuah tugu ceruk batubatu jalur satu pendakian semeru siang itu :

merbabu merbabu
liku lereng memberangas
keju kaki mendaki
bergantung peta hati
meraba raba pijakan
tenda penaung rasa
sela pekik sela kicau
aku belum mau beku


sajak jawaban ditulis oleh
gita at www.aprikot.org

Thursday, September 21, 2006

failed blues

tentang kata-kata itu maafkan ya,tutup dulu puisi ini. terali disulam sepi,tak apa mengaduh sendiri. aku pergi sampai pembaringan nanti. sepi....sepi....sepi....sepi

pergi awal

pamit ya, backpak sudah penuh dengan buku dan kebaikan bertumpuk berjejalan, kata-kata itu di kumpulkan di plastik kresek putih licek. sajak-sajak sudah di taruh di troli. eh lihat ini tambalan hati, kamu yang jahiti. kemarin hari jarum tusuk tangan kan, tensoplas tak ada karena aku terlalu papa. pergi dulu ya, seret hati pergi. disini saja kamu, main congklak sama sahabatmu. jangan tengok belakang, aku pergi berlari. titip sisa sajak dan puisi nanti-nanti. maafkan aku ya, jangan lupa cara tampar pipi. biar lepas sedih ini.

ada yang pergi
ada yang hilang
saat selempitan kertas diberikan
sobat ini tanda jiwa
dari saya berupa kamboja
esok pergi dan waktu mati

Friday, September 15, 2006

unlove blues

- a tribute to nanasegar & kepik-
from milka basuki

lambungkan aku ke langit ketujuh
serupa trampolin memantulmantul
warna-warna psikedeliksikodelik.mbuh!
menyenangkan.lupa.terbang sampai terhempas;
ubin beton bikin benjut kepala terserpih
genggam tangan terlepas selagi menggamithati
i can't unlove, sugar!

warnawarni psikedelik dicampur ngudud;
the doors dan morrison sinting,
melinting jimi hendrix yang bikin hati keriting,
janis joplin yang bikin rasa jadi serak,
ah, sudahlah!

bersama seraknya janis joplin, manis
mari nikmati indahnya dunia, seperti sapi;
grass! grass! grass!
menarinari klamsi dilabur sikodelik
warnawarni kecupmu di remukhati


ketika kata dihabisi biru, ketika hati dibekap rasa
donorkan katakatamu pada megapmegaphatiku, sobat

Wednesday, September 13, 2006

steinway bechstein

steinway bechstein

musti melantun kemana summertime
jika seteinway berhenti bekerja
sibuk akut tutstuts bechstein
dan simphony mati disudut kota.

steinway bechstein
padahal not itu bulat
seperti meja burger
pertama kita bersua
namun tak kau mainkan jua
sebuah tangga nada.
--rya yunnianto--

steinway bechstein: da capo

summertime terngiang tak putus
sekalipun steinway terpupus juga
dimakan weekend syndrome kronis
lagukan simfoni mati disudut kota

steinway bechstein
not bulat kau telan habis
seperti tak pernah ada
jarilentikmu di tutstuts
nanti kutangkupkan jarijariku
sebuah tangga nada; minor harmonis
--rebecca milka natalia basuki--

Tuesday, September 12, 2006

sajak rampokan kamboja larung

terperosok dalam indahmu
kamboja merah di sudutsudut
kau seret aku lalui hujan airmata
ini cinta, ini pedih, ini hidup
katamu: gilas saja luka itu biar terburai
lalu hujan itu menjadi laut;
pada laut itu kita berayun, membawaku
pada ombakmu. terperosok dalam gelungan,
manis: ini aku, pulang

nanti sampai laut
apa ada sekoci seperti milik pi
nanti sampai samudra
apa ada hati yang bebas bercinta
cinta: ini aku, tenggelam
mati
mati
mati
sia......sia


Setiap hati mengenal kesedihannya sendiri,dan tak ada yang tak dapat turut dalam kesenangannya

Tuesday, September 05, 2006

berkelambu bulan

sekedip bulan di awal malam
gelap membungkus rupa rerumputan
dawai angin hantarkan lamun
jauh kesudut kebun sunyi nan damai.

serupa cerita masa kanak membentang indah
di akhirnya tersemat kejora berkilau permata
lagukan derit irama dongkrak
bernyanyi mengisi malam, dalam romantika hati yang berwarna
tangan menyemat, hati menyatu, saujana kasih saling bertaut
mengusir ragu menyibak kabut.

di gigil latar batu yang membisu haru
rumput pesolek laju menarik lekuk asmara marjinal
antara getah dan udara yang saling menindih
menggapai mimpi diindahnya senandung malam
menatap rembulan separuh jalan
sampailah salam mengakhiri canda kita.


sebuah ensemble puisi, di rumah pakcik. di bawah bulan separuh dengan sahabat-sahabat penuh
.

Monday, September 04, 2006

candu seretonin

seretonin padat memikat
di plastik putih
mengkristal berkilat
ambil bong hisap kuat.

biar saja terbang
biar saja melayang
seretoninku menguap
dan cintaku lenyap.

serotonin is believed to play an important role in the regulation of mood, sleep, emesis (vomiting), sexuality and appetite. Serotonin has been thought to play a part in many disorders, notably as part of the biochemistry of depression,

sobron tau apa

sobron tau apa
bukan baja bukan piala
megap-megap menggapai
sebuah revolusi dinasti.

sobron tau apa
saat keroncong diperas
tuas-tuas bedil terlumas
darah-darah tertiras.

sobron naik pitam
setel lagu kencang
joget pogo penci'laan
o bapa
o bapa
o bapa
cendana
hopla
mari berpesta.

Sunday, September 03, 2006

sejenak merampok kata

rindu = perselingkuhan imajinasi + fakta

diantara khutbah tadi sayang, kurapal namamu walau sibuk menggamit hatimu. cukup aku yang biru. cukup aku. tak kusebut namamu dalam barisbarisku, cukup aku yang biru. selagi barisbaris ini memerah dalam anganku melukismu. diantara khutbah tadi sayang, kurapal namamu walau sibuk redakan rinduku. cukup aku yang biru. cukup aku. kugenggam eraterat namamu lalui labirinku

bukan sajak, hanya rampokan kata dari teman tawa dalam gelap

sajak pekok

sajak pekok
menelikung di tikungan
tanpa pernah terpojok
dihakimi mahkamah cinta
sampai terdakwa hati terpelosok
sajakmu pekok
rusukmu bengkok

untuk sang pianis dan sajaknya -rebecca milka natalia basuki-